diatas contoh hasil render yang hanya butuh waktu +/- 15 menit saja.
diatas contoh hasil render yang hanya butuh waktu +/- 15 menit saja.
Berikut adalah gambaran situasi perayaan hari raya nyepi di beberapa jalan raya di Denpasar dan Badung Bali.
Gambar merupakan hasil capture dari ATCS Pemprov Bali yang saya ambil secara acak. Silakan dinikmati
Bali hari ini:
Berikut sekedar share photo dan video,sewaktu mengikuti prosesi pawai ogoh-ogoh. Sorry klo gambarnya buram/gak jelas hehehe
Mungkin sudah banyak yang tahu dengan Pantai Jimbaran. Jadi foto dibawah hanya untuk sekedar sharing dan melengkapi saja. Silakan dinikmati brooooo!!!!!
Dan berikut videonya broo !!!!
Buat sobat yang punya modem, baik itu GSM ataupun CDMA dan pengen bikin hotspot rumahan ini ada wireless router, namnya TP- LINK MR 3420.
Adapun sumber input dari TP-LINK ini dapat berasal dari
Saya telah coba dengan menggunakan modem huawei EC 156 bundling flexy mobile broadband, ternyata berhasil dan sampai sekarang koneksi masih lancar dan tidak putus- putus. Sinyal yang dipancarkan juga cukup kuat dimana semua ruangan/kamar pun masih bisa dijangkau. Yang jelas kecepatan internet tidak berubah jika dibandingkan kalau modem dicolokkan langsung ke laptop
Dengan harga yang sangat terjangkau, saya pikir router TP-LINK MR3420 ini patut dijadikan pilihan yang ingin punya hotspot sendiri dirumah.
Cara penggunaan dan spesifikasi bisa dilihat langsung di webnya TP-link http://www.tp-link.com
Berikut adalah kumpulan twit dari @mpujayaprema terkait dengan perayaan hari raya Siwaratri, silakan disimak:
1.Siwa, dewa tertinggi dalam Hindu, perwujudan Tuhan itu sendiri. Ratri = malam. Siwa Ratri berarti pemujaan di malam Siwa. #siwaratri
2.Malam esok disebut purwani Tilem atau pengelong 14, sasih kepitu (bulan 7), malam tergelap dalam setahun. #siwaratri
3.Di India tiap bulan ada #siwaratri. U/ malam ini disebut Mahasiwaratri. Tp di Indonesia, hanya setahun sekali dan disebut #siwaratri
4.Memuja Siwa harus dengan kesadaran dan disiplin diri. Karena itu ada pantangan yang disebut brata #siwaratri
5.Brata itu: upawasa (berpuasa), monabrata (tak bicara), dan jagra (tidak tidur). Melaksanakan ketiganya sangatlah utama. #siwaratri
6.Karena waktu 36 jam, brata sesuai kemampuan. Umumnya puasa sehari saat ini, dilanjutkan makan serba putih. #siwaratri
7.Monabrata mengikuti puasa. Sedang jagra sebaiknya terus sampai sembahyang saat Tilem. Itu penutup. #siwaratri
8.Pengertian jagra (tidak tidur) bukanlah asal bergadang, sejatinya adalah waspada, eling, mawas diri, introspeksi. #siwaratri
9.Bukan sekedar bergadang, apalagi bergadang yang tidak ada kaitannya dengan spiritual. Pacaran, main judi, dstnya. #siwaratri
10.Sumber ajaran #siwaratri dalah Siwa Purana dan Skanda Purana. Kitab2 ini mungkin sulit dibaca awam. #siwaratri
11. Karena itu dibuatkan kisah2 bertutur. Di India ada banyak kisah tentang ini. Tapi tak ada tokoh bernama Lubdhaka. #siwaratri
12.Namanya beda-beda, tentu khas Inia, namun kesamaannya sang tokoh itu pekerjaannya seorang pemburu. #siwaratri
13.Di Indonesia, Mpu Tanakung membuat kisah bertembang untuk menafsirkan Purana itu dengan karyanya: Kekawin Siwaratri Kalpa #siwaratri
14.Mpu Tanakung memberi nama tokoh itu Lubdhaka. Kata itu berarti pemburu dlm bhs Sanskerta. Ini dijadikan rujukan di Indonesia. #siwaratri
15.Sayangnya Kekawin itu diterima apa adanya, bukan ditafsirkan, sehingga terjadi pergeseran makna. #siwaratri
16.Inti kisah dlm Kekawin: Lubdhaka berburu seharian, tak dapat hewan, tak membawa bekal, dan bermalam di hutan. #siwaratri
17.Takut dengan binatang buas, ia naik ke pohon bila. Takut mengantuk, dia memetik daun bila dan dijatuhkan ke bawah. #siwaratri
18.Di bawah pohon itu ternyata ada kolam, lingga (stana, atau tempat beryoga) Dewa Siwa yg tak diketahui Lubdhaka. #siwaratri
19.Pada hitungan daun bila (di Jawa: maja) ke 108, Lubdhaka dapat anugrah dari Siwa: kelak mati masuk surga. #siwaratri
20.Pdhal kalau mau pakai tafsir, hakekat hidup ini adalah berburu: berburu harta, ilmu, kebajikan, dst. #siwaratri.
21.Pada saatnya “pemburu” itu harus jeda sejenak. Merenungkan jati dirinya, apa yang diburu selama ini benar atau salah. #siwaratri
22.Kesadaran pentingnya mengenal jati diri ini dgn memuja Siwa: mengadu, melapor, memohon, minta bimbingan, dst. #siwaratri
23.Orang tak bisa merenung dan intropeksi jika dalam keadaan berfoya-foya. Karena itu dianjurkan puasa. #siwaratri
24.Bagaimana merenung kalau terus bicara? Sesekali dengarkan suara hati, jgn ngomong doang.. Karena itu monobrata. #siwaratri
25.Merenungkan hidup dan introspeksi dengan tidur tentu tak mungkin. Maka jagralah, tak ada orang tidur sadar. #siwaratri
26.Petik daun bila dan jatuhkan adalah simbul dari namaskaram, mengulang-ulang nama Siwa atau nama Tuhan. #siwaratri
27.Mengulang 108, deret tiga angka tertinggi dengan jumlah 9. Sembilan adalah Dewa penjaga arah dengan Siwa di tengahnya. #siwaratri
28.Butir genitri (tasbih,japamala) dalam Hindu karenanya dibuat 108. Itu untuk menghitung namaskaram/berjapa. #siwaratri
29.Orang yang terus “berburu”, tp setiap saat instropeksi u/ memuja Siwa memohon bimbingan, lulus dalam hidup ini. #siwaratri
30.Merekalah kelak sebagai penghuni sorga. Jadi, #siwaratri bukan malam peleburan dosa, salah kaprah selama ini. #siwaratri
31. Dosa tak bisa dilebur, apalagi cuma dgn begadang. Dosa hanya bisa dikurangi dengan melakukan karma baik. #siwaratri
32.Ken Arok seorang perampok, menjadi raja Singasari setelah membunuh Tunggul Ametung dgn keris Mpu Gandring. #siwaratri
33.Mpu Tanakung “menjilat” Ken Arok dengan menyebutkan: dosa bisa dilebur dengan memuja Siwa, sang pelebur segalanya. #siwaratri
34.Pendapat Purbacaraka dibantah 2 sejarawan, Zoetmulder dan A Teuw dlm bukunya: Siwaratri Kalpa of Mpu Tanakung. #siwaratri
31.Kenapa salah krapah? Adalah Purbacaraka yang berpendapat, Mpu Tanakung menulis Kekawin u/ mencari muka dari Ken Arok. #siwaratri
35. Menurut Zoetmulder, Mpu Tanakung hidup pada zaman Majapahit akhir (1466-1478) dan Ken Arok jauh sebelumnya. #siwaratri
36.Tanakung menyebarkan ajaran “kesadaran dgn memuja Siwa” berdasar Purana yg asli dari India dgn adaptasi budaya lokal. #siwaratri
37.Sebagai pendeta tak mungkin Tanakung “cari muka” mengorbankan etika kepanditaan, tulis Zoetmulder. (Ya dong hehe) #siwaratri
38.Di Bali, sejarawan pribumi lebih dipercaya. Selain itu karya Zoetmulder terbit 1969, maka Purbacaraka yang diikuti. #siwaratri
39.Maka dikenalkanlah istilah “malam peleburan dosa” sebagai padanan (sejarah salah kaprahnya di situ). #siwaratri.
40.Apalagi perayaan Siwa Ratri dimasyarakatkan setelah 1966 – pasca G30S yang banyak melahirkan “orang berdosa” itu. #siwaratri
41.Lagi pula, awalnya Siwa Ratri dipopulerkan lewat drama tari Lubdhaka. Jd benar2 ada pemburu. Namanya tari kok. #siwaratri
42.Siwa pun dalam dramatari dipakai Rangda, biar serem, sebagai pelebur dosa. Ya, jd terus salah kaprah. #siwaratri
43.Sang waktu berjalan, Kekawin Siwaratri Kalpa dan ulasan Zoetmulder tersebar. Mulai dibaca dan dikupas karya itu. #siwaratri
44.Grup pesantian (penyuka tembang) merebak, Kekawin Siwaratri salah satu yang digemari selain Kekawin Ramayana dllnya. #siwaratri
45.Maka tafsir #siwaratri pun berkembang ke arah dimaksudkan oleh Siwa Purana. Memuja Siwa dgn penuh kesadaran. Klop.
46.Tp penafsiran bisa bermacam2 dan itu wajar. Yg inti tetap malam pemujaan Siwa dengan mengagungkan namaNya. #siwaratri
47.Sy tak hendak memberi contoh penafsiran2 karena banyaknya simbol yg ditafsirkan. (bikin buku saja ya?) #siwaratri
48.Yg jelas janganlah menggampangkan jika ingin masuk sorga: hanya begadang semalaman, apalagi sambil berjudi. #siwaratri
49.Inga... inga... Hanya karma baik yang bisa mengantarkan diri kita ke sorga, kelak setelah kematian. #siwaratri
50. Selamat hari #siwaratri. Besok malam sy merayakannya di Makodam IX/Udayana bersama Pangdam dan jajarannya. Sy akan bertutur panjang.