Om pàwakànah Saraswati wàjebhir wajiniwati yajñam wastu dhiyàwasuh

Jumat, 30 Maret 2012

KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA offline

Software ini sangat cocok digunakan oleh para pelajar, karena tidak perlu bawa dan buka kamus yang sangat berat. Tidak seperti kebanyakan kamus yang lain, dimana kita perlu koneksi internet untuk mengaksesnya, misalnya: www.artikata.com, maka untuk kamus ini dapat dilakukan secara offline. Mantabs masbrow !!!

Berikut adalah  screen shootnya, pada foto dibawah, saya mencoba mencari arti dari kata “Wantilan”, kebetulan arti kata wantilan ini saya butuhkan untuk membuat artikel yang sudah saya posting sebelumnnya (artikelnya disini)

contoh

Penggunaannya sangat gampang, tinggal ketik kata yang ingin dicari artinya. so easy masbroww!!!

Yang mau download nih saya kasi Link-nya

TOMBOL

Tag Technorati: {grup-tag},,,

Kamis, 29 Maret 2012

SISI LAIN DESA PENEBEL

lingkungan sejuk dan asri di sepanjang jalan dengan sawah berundak dan berlatar belakang pohon kelapa

IMG-20120326-00396IMG-20120326-00397IMG-20120326-00398IMG-20120326-00399

Rabu, 28 Maret 2012

KARANGASEM - BADUNG BERAPA KM SIH?

Iseng iseng melakukan pengukuran jarak dari rumah (Karangasem) sampai Kedonganan (Badung) dibantu aplikasi berbasis GPS, berikut hasilnya:
  • jarak tempuh : 78.17 km
  • waktu tempuh : 1 jam 31 menit 17 detik
  • kecepatan rata - rata : 51,3 km/jam
  • kecepatan maksimum : 99.6 km/jam 
Data yang yang tersebut diatas, sudah termasuk waktu yang terbuang ketika ketemu lampu merah (traffic light) dan masuk pit stop (heehehehe, maksudnya masuk SPBU: isi bensin). Yang menarik adalah capaian top speed/kecepatan maks-nya adalah 99.6 km/jam, padahal di spedometer analog sepeda motor jarum analog menunjukkan angka 100 km/jam. berarti di sini ada devisiasi sekitar 0.4 km/jam, menurut saya masih wajar.

Hmm, lain waktu pengukuran akan dicoba dengan aplikasi lain, so ditunggu aza.

berikut screen shoot pengukuran yang dibantu aplikasi berbasis GPS:


Tercatat pada aplikasi GPSeedOmeter

Route dari  Karangasem sampai Badung

Start dari Padangkerta - Amlapura

Finish di Bantas kangin - Kedonganan - Badung

Selasa, 27 Maret 2012

PENGERTIAN WANTILAN YANG MANA ?

Mari kita urai pengertian dan fungsi  wantilan:

  1. Dilihat dari arti kata, wantilan terkait dengan kata wanti atau mawanti-wanti yang mempunyai arti "terus-menerus". Kata wanti atau mawanti-wanti dalam hal ini bermakna adanya pengulangan. Pengulangan disini berupa pengulangan atap yang bertingkat dan juga pengulangan saka/kolom berdasarkan modul tertentu.
  2. Wantilan mempunyai pengertian sebagai bangunan besar terbuka,atapnya biasanya dibuat bertingkat, berguna sebagaitempat pertemuan untuk menampung berbagai aktivitas umumyang pada pokoknya tergolong ke dalam kegiatan tri warga(dharma, artha, khama) -- spiritual, sosial ekonomi, budaya.
  3. Wantilan merupakan bangunan terbuka ke segala arah. Hal inimencerminkan bahwa bangunan ini sama sekali tidakdipersiapkan untuk kegiatan yang bersifat pribad
  4. wantilan : bangunan untuk umum, berbentuk persegi panjang, tidak berdinding, tempat orang berapat atau mengadakan sabungan ayam (kamus besar bahasa indonesia).
  5. Wantilan difungsikan berulang bergantian,suatu saat sebagai tempat tempat sangkep (pertemuan), sekali waktu sebagai tempat tabuh rah, sekali waktu sebagai tempat balih-balihan.

Sekarang  mari kita perhatikan foto foto berikut:gambar 1

gambar 2

wantilan

Setelah melihat foto dan video diatas, maka perhatikan pegertian dan fungsi yang saya beri garis bawah dan hurup tebal dengan foto diatas

Fungsi mana sekarang yang lebih dominan?

Kamis, 22 Maret 2012

OGOH -OGOH @KARANGASEM

Ditemani langit malam yang cerah, arak-arakan ogoh-ogoh di karangasem berjalan lancar. Meriah juga euy . SELAMAT MENYAMBUT TAHUN BARU CAKA 1934 & BESOK KITA MERAYAKAN NYEPI, keep silent. heehehehehehehhe. 

Berikut foto yang sempat diabadikan

Rabu, 21 Maret 2012

NYEPI CAKA 1934

Hari raya Nyepi adalah perayaan hari tahun baru saka yang jatuh pada penanggal apisan sasih Kedasa (eka sukla paksa Waisak) sehari setelah tilem Kesanga (panca dasi Krsna Paksa Caitra). Kakekatnya adalah Penyucian bhuwana agung dan bhuwana alit (makro dan mikrokosmos) untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin (jagadhita dan moksa), terbinanya kehidupan yang berlandaskan satyam (kebenaran), siwam (kesucian), dan sundaram (keharmonisan/ keindahan). 

Latar belakang sejarah. 

  • Penobatan Raja Kaniskha I. Tahun baru çaka mulai diresmikan pada penobatan raja Kaniskha dan dinasti Kushana pada tahun 78 Masehi. 
  • Tahun çaka di Indonesia. Pada zaman dahulu, berdasarkan berbagai daftar prasasti hanya dikenal tahun çaka saja. Menurut Negarakertagama, pada zaman Majapahit pergantian tahun çaka (bulan Caitra ke Waisaka) dirayakan secara besar-besaran.

Rangkaian hari raya Nyepi.
  1. Melasti : disebut juga melis atau mekiyis bertujuan untuk melebur segala macam kekotoran pikiran, perkataan dan perbuatan, serta memperoleh air suci (angemet tirta amerta) untuk kehidupan yang pelaksanaannya dapat dilakukan di laut, danau, dan pada sumber/ mata air yang disucikan. Bagi pura yang memiliki pratima atau pralingga seyogyanya mengusungnya ke tempat patirtan tersebut di atas. Pelaksanaan secara ini dapat dilakukan beberapa hari sebelum tawur.
  2. Tawur: Upacara tawur bertujuan untuk menyucikan dan mengembalikan keseimbangan bhuwana agung dan bhuwana alit baik sekala maupun niskala. Upacara ini dilakukan pada sandikala (pagi, tengah hari, sore). Tilem Caitra, sehari sebelum hari raya Nyepi.
  3. Hari raya Nyepi: Sesuai dengan hakekat hari raya Nyepi maka umat Hindu wajib melaksanakan catur brata nyepi.
  4. Ngembak Geni: Hari Ngembak Geni jatuh sehari setelah Hari Raya Nyepi sebagai hari berakhirnya brata Nyepi. Hari ini dapat dipergunakan melaksanakan dharma santi baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Brata hari raya Nyepi.

Sesuai dengan hakekat hari raya Nyepi tersebut di atas, maka umat Hindu wajib melakukan tapa, yoga, dan semadi. Brata tersebut didukung dengan catur brata Nyepi, sebagai berikut :

  1. Amati Geni, tidak menyalakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu.
  2. Amati karya, yaitu tidak melakukan kegiatan kerja jasmani melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan rohani.
  3. Amati lelungaan, yaitu tidak bepergian melainkan melakukan mawas diri.
  4. Amati lelanguan, yaitu tidak mengobarkan kesenangan melainkan melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida Sanghyang Widhi.
Brata ini mulai dilakukan pada saat matahari "Prabrata" fajar menyingsing sampai fajar menyingsing kembali keesokan harinya (24 jam).

(SUMBER: babad bali)

Kunjungi blog saya yang lain

Klik dibawah !